JAKARTA - Menjelang pertengahan Desember 2025, para pekebun mitra swadaya di Riau kembali menerima kabar baik.
Harga Tandan Buah Segar (TBS) untuk periode 10–16 Desember 2025 mengalami kenaikan yang memberikan dorongan positif bagi pelaku usaha perkebunan. Setelah beberapa waktu mengalami fluktuasi, pekan ini dianggap sebagai salah satu momentum penguatan yang memberi ruang optimisme baru bagi pekebun.
Kepastian kenaikan tersebut disampaikan secara resmi oleh Dinas Perkebunan Riau. Melalui laporan terbaru, pemerintah daerah memastikan bahwa sejumlah kategori umur tanaman kembali menguat, terutama pada kelompok umur yang menjadi penopang utama produksi di lapangan.
Hal ini turut memperlihatkan dinamika pasar sawit yang masih menunjukkan potensi cerah memasuki akhir tahun.
Kenaikan Tertinggi pada TBS Umur 9 Tahun
Dalam rilis resmi Dinas Perkebunan, Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Defris Hatmaja, menyampaikan bahwa kenaikan tertinggi pekan ini terjadi pada kelompok umur 9 tahun. Kenaikan tersebut mencapai Rp54,64 per kilogram atau sekitar 1,61 persen dari harga minggu sebelumnya.
“Dengan demikian, harga pembelian TBS pekebun mitra swadaya untuk satu minggu ke depan ditetapkan menjadi Rp3.456,10 per kilogram,” kata Defris.
Angka tersebut menjadi acuan utama bagi para pekebun di wilayah Riau dalam menentukan nilai jual produksi mereka selama periode yang berlangsung.
Kelompok umur 9 tahun memang dikenal sebagai salah satu kategori tanaman yang paling produktif, sehingga kenaikan pada kelompok ini sering memberi pengaruh besar terhadap pergerakan harga keseluruhan. Kenaikan ini sekaligus memberikan ruang lebih bagi pekebun untuk meningkatkan pendapatan dalam jangka pendek.
Penguatan CPO Jadi Faktor Pendorong
Kenaikan harga TBS pekan ini tidak terjadi tanpa sebab. Dari sisi komoditas turunan, Crude Palm Oil (CPO) menunjukkan penguatan cukup signifikan. Menurut catatan resmi, harga CPO meningkat hingga Rp309,08 per kilogram dibandingkan minggu lalu. Kenaikan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong naiknya harga TBS di tingkat pekebun.
“Pada periode ini, harga rata-rata CPO KPBN berada di angka Rp 14.346,00 per kilogram dan harga kernel sebesar Rp 11.069,00 per kilogram,” jelas Defris. Penguatan harga tersebut memperkuat posisi sawit Riau sebagai salah satu penyumbang utama pasokan nasional.
Namun, kondisi tidak sepenuhnya seragam. Di tengah kenaikan CPO, harga kernel justru mengalami penurunan sebesar Rp148,83 per kilogram. Beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) bahkan tidak melakukan penjualan kernel pada periode ini, sehingga turut memengaruhi dinamika pasar.
Stabilitas Harga Cangkang dan Indeks K
Selain CPO dan kernel, komponen lain yang menjadi perhatian adalah harga cangkang. Untuk satu bulan mendatang, harga cangkang tetap berada di angka Rp27,33 per kilogram. Stabilitas ini memberikan gambaran bahwa beberapa komponen turunan sawit tidak mengalami fluktuasi drastis.
Indeks K, yang menjadi bagian dari penentu harga di hilir, juga tidak menunjukkan perubahan besar. Pada periode ini indeks tersebut masih berada di level 92,93 persen. Kondisi ini mempertegas bahwa meski sebagian komoditas mengalami perubahan, beberapa faktor penghitungan harga tetap stabil.
Dampak Kenaikan terhadap Pekebun Mitra Swadaya
Penguatan harga TBS tentu membawa dampak langsung bagi pekebun mitra swadaya. Kenaikan harga usia tanaman produktif seperti umur 9 tahun memberikan tambahan pendapatan yang cukup berarti. Di banyak daerah, kondisi ini menjadi dorongan semangat bagi para pekebun untuk terus meningkatkan kualitas panen.
Defris juga menambahkan bahwa salah satu penyebab kenaikan harga sawit Riau pekan ini adalah menguatnya harga CPO di pasar global. Dengan kondisi tersebut, peluang meningkatnya harga dalam beberapa minggu mendatang masih terbuka, meskipun tetap bergantung pada pergerakan pasar internasional.
Rincian Lengkap Harga Sawit Periode 10–16 Desember 2025
Berikut daftar lengkap harga sawit mitra swadaya Riau untuk periode 10–16 Desember 2025, yang telah ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Riau:
Umur 3 tahun: Rp2.668,95 per kilogram
Umur 4 tahun: Rp2.981,41 per kilogram
Umur 5 tahun: Rp3.204,62 per kilogram
Umur 6 tahun: Rp3.329,61 per kilogram
Umur 7 tahun: Rp3.404,06 per kilogram
Umur 8 tahun: Rp3.445,82 per kilogram
Umur 9 tahun: Rp3.456,10 per kilogram
Umur 10–20 tahun: Rp3.417,70 per kilogram
Umur 21 tahun: Rp3.357,84 per kilogram
Umur 22 tahun: Rp3.289,54 per kilogram
Umur 23 tahun: Rp3.211,91 per kilogram
Umur 24 tahun: Rp3.153,25 per kilogram
Umur 25 tahun: Rp3.104,95 per kilogram
Daftar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok umur tanaman mengalami tren penguatan, terutama pada rentang usia produktif yang berada antara 8 hingga 20 tahun.
Optimisme Menutup Tahun 2025
Dengan adanya penguatan harga pada komoditas utama dan peningkatan harga TBS pada hampir seluruh kelompok umur, pekebun mitra swadaya di Riau memiliki alasan kuat untuk tetap optimis memasuki akhir tahun 2025.
Meskipun terdapat penurunan pada kernel dan sebagian PKS tidak melakukan penjualan, faktor utama seperti CPO dan nilai TBS masih menunjukkan tren positif.
Jika tren penguatan ini dapat dipertahankan pada periode berikutnya, tidak menutup kemungkinan pendapatan pekebun akan semakin stabil. Pemerintah Provinsi Riau juga terus memantau pergerakan harga dan memastikan bahwa penetapan dilakukan secara transparan sesuai perkembangan pasar.