JAKARTA - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), kelancaran arus logistik menjadi perhatian utama pemerintah dan pihak swasta.
Pelabuhan Makassar, sebagai salah satu simpul penting distribusi barang dan mobilitas masyarakat di Kawasan Timur Indonesia, diuji kesiapan operasionalnya untuk menghadapi lonjakan aktivitas.
Senior Vice President (SVP) Business 3 PT Danantara Asset Management (DAM), Desty Arlaini, menekankan pentingnya kesiapan pelabuhan agar layanan tetap optimal, aman, dan nyaman bagi pengguna jasa.
“Kesiapan ini tidak hanya menjaga kelancaran logistik nasional, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa,” ujar Desty.
Desty didampingi Direktur Operasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Putut Sri Muljanto, serta Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang.
Kunjungan ini menyoroti pentingnya kesiapan seluruh fasilitas, sarana dan prasarana pendukung, sistem layanan, hingga sumber daya manusia (SDM) yang bertugas selama Nataru.
Aktivitas bongkar muat, alur keluar-masuk barang dan penumpang, serta pengawasan keselamatan kerja menjadi fokus utama dalam evaluasi kesiapan pelabuhan.
Strategi Pelindo Hadapi Lonjakan Aktivitas
Direktur Operasi Pelindo, Putut Sri Muljanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas selama periode libur panjang.
Koordinasi lintas unit, optimalisasi fasilitas, dan kesiapsiagaan petugas operasional menjadi prioritas utama.
“Pelindo secara konsisten melakukan evaluasi dan pemantauan kesiapan operasional menjelang Nataru. Kami memastikan seluruh terminal, baik penumpang maupun peti kemas, dapat beroperasi dengan lancar, aman, dan efisien,” kata Putut.
Aspek keselamatan, keamanan, dan kualitas layanan tetap menjadi perhatian utama, sejalan dengan komitmen Pelindo dalam mendukung kelancaran logistik nasional dan pelayanan publik.
Upaya ini juga diharapkan dapat menjaga stabilitas distribusi barang dan mengurangi potensi antrean yang kerap muncul saat libur panjang.
Penataan Terminal Peti Kemas Jadi Fokus Jangka Panjang
Selain kesiapan menghadapi Nataru, kunjungan ini membahas rencana re-layout Terminal Peti Kemas Makassar (Terminal 1). Rencananya, seluruh kegiatan peti kemas akan dipindahkan sepenuhnya ke Makassar New Port (Terminal 2) pada akhir 2026.
Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang, menekankan pentingnya strategi zonasi kegiatan jasa kepelabuhanan agar kinerja layanan tetap optimal dan keberlanjutan bisnis terjaga.
Persiapan teknis dan operasional sudah dilakukan jauh-jauh hari, termasuk penataan pola kerja, kesiapan peralatan, serta penguatan sistem layanan berbasis digital.
“Di Pelabuhan Makassar dan TPK New Makassar, kami memastikan seluruh fasilitas dan peralatan dalam kondisi siap pakai. Kesiapan SDM juga menjadi perhatian utama, termasuk pengaturan jadwal kerja dan pengawasan operasional selama Nataru,” jelas Yusida.
Penguatan koordinasi dengan otoritas pelabuhan, aparat keamanan, dan mitra usaha juga dilakukan agar seluruh proses operasional berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Langkah ini menunjukkan keseriusan Pelindo dalam memastikan pengelolaan aset pelabuhan berjalan optimal.
Pemanfaatan Teknologi Mendukung Efisiensi Operasional
Selain kesiapan fisik pelabuhan dan SDM, penggunaan sistem berbasis digital menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga kelancaran operasional. Teknologi ini digunakan untuk memonitor arus keluar-masuk barang, jadwal bongkar muat, hingga pemetaan kapasitas terminal.
Dengan sistem digital, Pelindo dapat melakukan pemantauan real-time sehingga potensi kemacetan atau keterlambatan dalam bongkar muat dapat diantisipasi lebih cepat. Teknologi ini juga mendukung koordinasi antara terminal, aparat keamanan, dan mitra logistik agar proses distribusi tetap terkontrol.
Desty Arlaini menambahkan, implementasi teknologi menjadi bagian dari upaya DAM dan Pelindo dalam memastikan semua aset pelabuhan dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini penting mengingat volume distribusi diprediksi meningkat signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dampak Kesiapan Pelabuhan terhadap Stabilitas Logistik
Kesiapan pelabuhan bukan hanya soal kelancaran aktivitas di lokasi, tetapi juga berpengaruh pada stabilitas logistik nasional.
Pelabuhan Makassar menjadi titik strategis untuk distribusi barang di wilayah timur Indonesia, sehingga segala persiapan sejak fasilitas hingga SDM memiliki dampak langsung terhadap efisiensi rantai pasok.
Dengan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan, Pelindo berharap lonjakan aktivitas selama Nataru tidak mengganggu pasokan kebutuhan masyarakat dan arus barang tetap lancar.
Selain itu, kesiapan pelabuhan diharapkan mampu memberikan pengalaman layanan yang lebih baik bagi penumpang dan pelaku logistik.
Keseluruhan kegiatan ini menunjukkan bahwa pengelolaan pelabuhan yang terintegrasi antara manajemen aset, operasional, dan teknologi menjadi kunci sukses menghadapi lonjakan arus logistik.
DAM dan Pelindo berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan kesiapan pelabuhan, tidak hanya saat Nataru, tetapi sepanjang tahun, demi mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.