Kemenpar Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Singapura ke Bali Utara dan Barat

Jumat, 12 Desember 2025 | 10:23:05 WIB
Kemenpar Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Singapura ke Bali Utara dan Barat

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan upaya intensif untuk menarik lebih banyak wisatawan asal Singapura berkunjung ke wilayah Bali Utara dan Bali Barat. 

Strategi ini dilakukan melalui kegiatan perjalanan wisata pengenalan atau Familiarization Trip (Famtrip), yang bertujuan memperkenalkan destinasi alternatif di Bali selain daerah selatan yang sudah terkenal.

Famtrip kali ini mengundang empat perwakilan agen perjalanan dan operator tur dari Singapura untuk merasakan pengalaman langsung berwisata di Bali Utara dan Bali Barat. Kegiatan ini digelar pada 8 hingga 12 Desember 2025 dengan tema "Hidden Bali: Serenity, Nature and Sustainability".

Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Kemenpar, Dedi Ahmad Kurnia, menyampaikan harapannya agar kegiatan Famtrip ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah Bali Utara dan Barat. 

Ia menambahkan, Kemenpar berencana menyelenggarakan Famtrip serupa secara berkelanjutan agar sektor pariwisata daerah ini semakin berkembang.

Famtrip sebagai Sarana Pertukaran Ide dan Kolaborasi

Selain menikmati pengalaman wisata, peserta Famtrip dari Singapura juga bertemu dengan pelaku usaha pariwisata lokal. Pertemuan ini dimanfaatkan untuk bertukar ide, membangun jaringan, dan menjajaki peluang kolaborasi bisnis antara agen perjalanan asing dengan pengusaha lokal.

Dedi menegaskan bahwa wilayah Bali Utara dan Barat memiliki potensi wisata beragam, mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata kebugaran, wisata gastronomi, hingga wisata budaya. 

Dengan pemahaman langsung tentang keunggulan destinasi ini, agen perjalanan diharapkan dapat merancang paket wisata yang menarik dan inovatif.

Salah satu kegiatan menarik dalam Famtrip adalah acara business matching yang mempertemukan agen perjalanan dengan pelaku usaha pariwisata. Dalam sesi ini, peserta diajak berdiskusi secara intensif mengenai peluang bisnis dan pengembangan layanan wisata berbasis pengalaman lokal.

Program 3B Perkuat Persebaran Wisatawan

Kegiatan Famtrip ini menjadi bagian dari Program 3B, yaitu program pengembangan destinasi Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara. Program ini dirancang untuk meratakan persebaran wisatawan di wilayah Bali, sehingga tidak hanya terkonsentrasi di daerah selatan.

Menurut Dedi, program ini diharapkan mendorong terciptanya paket wisata segar dan inovatif yang menonjolkan pesona otentik Bali. 

Dengan demikian, wisatawan Singapura maupun mancanegara lainnya dapat menikmati pengalaman berbeda yang lebih beragam, seperti trekking, snorkeling, kuliner lokal, serta interaksi dengan masyarakat adat.

Program 3B juga bertujuan meningkatkan pendapatan pelaku usaha pariwisata lokal, memperluas peluang kerja, dan membangun destinasi wisata yang berkelanjutan. Dedi berharap Famtrip ini menjadi inspirasi bagi agen perjalanan untuk memperluas jangkauan pasar ke Bali Utara dan Barat.

Potensi Pasar Singapura untuk Wisata Bali

Singapura menjadi pasar penting bagi industri pariwisata Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan dari Singapura mencapai 9,43 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2025, yang berjumlah 1,33 juta kunjungan.

Secara akumulatif, sepanjang Januari hingga Oktober 2025, jumlah wisatawan asal Singapura yang berkunjung ke Indonesia tercatat 1.197.222 orang. Angka ini menunjukkan besarnya potensi pasar yang bisa digarap untuk mendukung pertumbuhan wisata di wilayah Bali Utara dan Barat.

Kemenpar memandang pendekatan Famtrip ini sebagai strategi efektif untuk meningkatkan awareness wisatawan Singapura terhadap destinasi alternatif di Bali. Dengan pengenalan langsung terhadap keindahan alam, budaya, dan atraksi wisata setempat, diharapkan agen perjalanan akan terdorong menciptakan paket wisata baru.

Dukungan Pemerintah Daerah Buleleng

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dolly Sukma Oktiva Askara, menyampaikan harapan agar program promosi seperti Famtrip bisa terus dilaksanakan untuk memperkenalkan objek dan layanan wisata di wilayahnya. 

Menurutnya, Buleleng selama ini belum banyak dilirik wisatawan, sehingga promosi menjadi kunci peningkatan kunjungan.

Dolly menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan Kemenpar dan pihak swasta dalam menyelenggarakan kegiatan promosi. Meskipun anggaran daerah terbatas, kolaborasi ini tetap dianggap strategis untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan mendukung pengembangan ekonomi lokal berbasis pariwisata.

Kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha wisata diharapkan mampu menciptakan ekosistem pariwisata yang kuat, inovatif, dan berkelanjutan.

Dengan adanya dukungan tersebut, Bali Utara dan Barat dapat menjadi destinasi wisata utama yang menawarkan pengalaman berbeda dari wilayah selatan, sekaligus meningkatkan distribusi wisatawan dan ekonomi masyarakat setempat.

Terkini