Harga Kelapa Sawit Jambi Periode 12-18 Desember 2025 Naik Signifikan

Jumat, 12 Desember 2025 | 10:22:29 WIB
Harga Kelapa Sawit Jambi Periode 12-18 Desember 2025 Naik Signifikan

JAKARTA - Harga kelapa sawit di Provinsi Jambi kembali menunjukkan tren positif. Pada periode 12–18 Desember 2025, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pabrik tercatat Rp 3.444,05 per kilogram. 

Kenaikan ini mengikuti pergerakan harga sebelumnya yang juga meningkat, sehingga menjadi kabar baik bagi petani plasma yang menjual TBS langsung ke pabrik.

Menurut Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, kenaikan harga TBS sawit di tingkat pabrik tidak selalu sebanding dengan harga yang diterima petani mandiri. 

Perbedaan ini muncul karena ada biaya tambahan yang ditanggung tengkulak atau penyalur lokal. Meski begitu, harga yang stabil di tingkat pabrik memberikan acuan bagi para petani dan pabrik untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.

Penetapan Harga melalui Koordinasi

Harga sawit di Jambi ditetapkan melalui rapat koordinasi antara Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, pihak pabrik, dan petani kelapa sawit. Bidang Pengolahan, Standarisasi, dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PSPHP) menjelaskan bahwa harga TBS ditentukan berdasarkan kondisi pasar, kualitas buah, serta permintaan global.

“Fluktuasi harga ini wajar. Penetapan dilakukan agar petani mendapat kepastian dan pabrik memiliki pasokan stabil,” ujar perwakilan PSPHP.

Harga yang berlaku mencakup TBS kelapa sawit di tingkat pabrik dan petani plasma. Petani mandiri yang menjual di tingkat tengkulak harus menyesuaikan harga dengan mekanisme pasar lokal, yang cenderung lebih rendah dibandingkan harga pabrik.

Rincian Harga TBS dan Faktor Penentu

Dinas Perkebunan Provinsi Jambi merilis rincian harga TBS sawit berdasarkan umur pohon. Usia pohon sangat mempengaruhi kandungan minyak dan kualitas buah. Berikut daftar harga TBS kelapa sawit periode 12–18 Desember 2025:

Umur 3 tahun: Rp 2.691,40 per kilogram

Umur 4 tahun: Rp 2.871,40 per kilogram

Umur 5 tahun: Rp 3.003,69 per kilogram

Umur 6 tahun: Rp 3.129,32 per kilogram

Umur 7 tahun: Rp 3.208,31 per kilogram

Umur 8 tahun: Rp 3.276,33 per kilogram

Umur 9 tahun: Rp 3.340,97 per kilogram

Umur 10–20 tahun: Rp 3.444,05 per kilogram

Umur 21–24 tahun: Rp 3.340,45 per kilogram

Umur 25 tahun: Rp 3.187,25 per kilogram

Selain TBS, harga Crude Palm Oil (CPO) dan kernel juga stabil. Harga CPO berada pada Rp 14.097,57 per kilogram, sementara kernel Rp 10.633,11 per kilogram dengan indeks K 94,49 persen.

Kenaikan harga sawit ini dipengaruhi oleh permintaan global, jumlah produksi, kualitas buah, dan kebijakan harga pabrik. Peningkatan permintaan dari pasar ekspor turut menjadi faktor pendorong kenaikan harga TBS.

Dampak bagi Petani dan Tantangan Mandiri

Kenaikan harga TBS membawa dampak positif bagi petani plasma. Pendapatan yang meningkat dapat digunakan untuk biaya operasional kebun, pembelian pupuk, perawatan pohon, dan tenaga kerja. 

Petani plasma pun menjadi lebih optimistis menghadapi musim panen dan mempertahankan keberlanjutan usaha perkebunan sawit di Jambi.

Sementara itu, petani mandiri menghadapi tantangan karena harga yang diterima dari tengkulak cenderung lebih rendah. Hal ini membuat mereka harus lebih cermat dalam menjual TBS, mencari jalur pemasaran yang menguntungkan, dan bekerja sama dengan pabrik atau koperasi untuk meningkatkan margin keuntungan.

PSPHP menyarankan agar petani mandiri berkoordinasi dengan pabrik atau kelompok tani agar harga yang diterima lebih menguntungkan dan pemasaran lebih stabil. Dengan koordinasi yang baik, pendapatan petani dapat meningkat meski fluktuasi pasar tetap terjadi.

Proyeksi Harga Sawit dan Strategi Ke Depan

Dinas Perkebunan Jambi menegaskan bahwa harga sawit ke depan masih berpotensi berubah menyesuaikan kondisi pasar global. Permintaan ekspor, harga minyak nabati substitusi, dan kebijakan pemerintah terkait ekspor CPO menjadi faktor utama penentu pergerakan harga.

Petani diimbau untuk selalu memantau harga, merencanakan produksi, dan menjaga kualitas TBS agar tetap kompetitif. Koordinasi dengan Dinas Perkebunan dan pabrik menjadi kunci agar keuntungan maksimal dapat dicapai.

Dengan harga yang stabil di tingkat pabrik dan pengelolaan yang tepat oleh petani plasma maupun mandiri, industri kelapa sawit di Jambi diharapkan terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional.

Terkini