CIMB Niaga

CIMB Niaga Genjot Pendapatan Nonbunga untuk Pertumbuhan Laba Lebih Kuat

CIMB Niaga Genjot Pendapatan Nonbunga untuk Pertumbuhan Laba Lebih Kuat
CIMB Niaga Genjot Pendapatan Nonbunga untuk Pertumbuhan Laba Lebih Kuat

JAKARTA - Di tengah kondisi permintaan kredit yang melambat, bank-bank di Indonesia mulai memutar strategi untuk menjaga pertumbuhan pendapatan mereka.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menjadi salah satu institusi keuangan yang menekankan pentingnya diversifikasi sumber pendapatan melalui peningkatan fee based income atau pendapatan non bunga.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, total pendapatan non bunga CIMB Niaga mencapai Rp 4,68 triliun, naik 6,99% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,37 triliun. Angka ini menunjukkan upaya bank untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan bunga, yang cenderung lebih sensitif terhadap risiko kredit dan fluktuasi suku bunga.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menegaskan bahwa pendapatan bunga dan non bunga sama-sama krusial untuk menjaga stabilitas top line revenue. Namun, saat ini fokus lebih diberikan pada pendapatan non bunga karena sifatnya yang relatif aman dan lebih efisien. 

“Kami memberikan fokus lebih ke pendapatan non bunga atau fee income, karena selain mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan bunga, juga fee income tidak mengandung faktor risiko kredit yang berdampak ke CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai), sehingga lebih efisien,” ujarnya.

Pendapatan non bunga CIMB Niaga berasal dari berbagai lini usaha, terutama segmen korporasi. Beberapa kontributor utama meliputi arranger fee, transaksi cash management, serta layanan wealth management. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat basis pendapatan bank tanpa menambah risiko kredit yang signifikan.

Lani menambahkan, bank menargetkan agar fee based income dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap total pendapatan. Saat ini, proporsi pendapatan non bunga sudah berada di atas 30% dari total revenue CIMB Niaga, menandakan keberhasilan strategi diversifikasi ini.

Pertumbuhan fee based income ini menjadi salah satu pendorong kinerja keuangan bank yang positif. Hingga September 2025, CIMB Niaga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,26 triliun, meningkat 2,6% YoY dari Rp 5,13 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini tidak hanya ditopang oleh fee income, tetapi juga pendapatan bunga bersih yang naik 0,7% menjadi Rp 10,08 triliun.

Meski pendapatan bunga meningkat, rasio margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) mengalami koreksi tipis menjadi 4%, turun dari 4,16% pada September 2024. Penurunan ini mencerminkan tekanan kompetitif di pasar kredit dan dinamika suku bunga yang memengaruhi profitabilitas dari portofolio pinjaman.

Dalam hal penyaluran kredit, CIMB Niaga berhasil mencatat pertumbuhan 4,6% YoY menjadi Rp 228,7 triliun. Namun, pertumbuhan ini masih di bawah rata-rata industri yang mencapai sekitar 7,7% YoY. Hal ini mendorong bank untuk lebih fokus pada pengembangan pendapatan non bunga sebagai strategi mitigasi risiko dan menjaga stabilitas pendapatan di tengah melambatnya ekspansi kredit.

Pendekatan ini sejalan dengan tren global di sektor perbankan, di mana bank-bank besar semakin mengandalkan fee income dari layanan keuangan non-tradisional, seperti advisory, transaksi treasury, dan wealth management, sebagai penguatan terhadap pendapatan bunga yang lebih volatil.

Ke depannya, CIMB Niaga berencana untuk terus mendorong inovasi produk dan layanan yang bisa meningkatkan fee based income, termasuk memperluas layanan digital banking untuk korporasi dan retail. Hal ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat hubungan dengan nasabah melalui layanan yang lebih lengkap dan beragam.

Strategi ini dinilai sejalan dengan tujuan bank untuk menjaga profitabilitas sambil mengelola risiko secara hati-hati. Dengan fokus pada pendapatan non bunga, CIMB Niaga dapat tetap tumbuh meski kondisi kredit melambat, sekaligus memanfaatkan peluang di sektor jasa keuangan yang lebih stabil dan menguntungkan.

Secara keseluruhan, kombinasi pendapatan bunga dan non bunga menjadi fondasi utama bagi CIMB Niaga dalam menjaga pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan. Peningkatan fee based income tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat posisi bank di tengah persaingan industri perbankan yang semakin dinamis.

Dengan strategi yang terarah ini, CIMB Niaga menunjukkan kemampuan adaptasi terhadap tantangan pasar, sekaligus memanfaatkan peluang dari berbagai lini bisnis. Pendekatan proaktif terhadap pendapatan non bunga diyakini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan berkelanjutan bagi bank, menjaga stabilitas laba, dan meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index