JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2025.
Keberhasilan ini ditandai dengan penyaluran yang melampaui target awal, sehingga bank syariah ini mendapat tambahan kuota sebesar 5.000 unit rumah. Penambahan ini membuat kuota FLPP BSI pada tahun ini meningkat signifikan dari 1.819 unit menjadi 6.819 unit.
Hingga tanggal 24 September 2025, realisasi penyaluran KPR FLPP BSI Griya Subsidi telah mencapai angka 2.919 unit, atau setara dengan 172,6% dari target awal 1.819 unit yang telah ditetapkan sejak awal tahun.
Capaian ini juga meningkat secara signifikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 1.694 unit, dengan nilai pembiayaan mencapai Rp 273,30 miliar.
Sejak pertama kali menyalurkan KPR FLPP pada tahun 2012, hingga akhir September 2025, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk sebanyak 64.073 unit rumah dengan total nilai mencapai Rp 8,34 triliun. Ini menegaskan posisi BSI sebagai salah satu pelaku utama dalam mendukung program perumahan rakyat di Indonesia.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan optimisme tinggi bahwa hingga akhir September 2025, penyaluran KPR FLPP akan mencapai 3.000 unit dan kuota akan terserap habis sebelum akhir tahun.
“Kami optimis di akhir September 2025 sudah terserap 3.000 unit dan kuota habis di akhir tahun ini untuk mendukung kesuksesan Program 3 Juta Rumah,” ujar Anggoro.
Komitmen BSI dalam Mendukung Program Perumahan Nasional
BSI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program perumahan nasional dengan turut serta dalam penyelenggaraan acara Akad Massal KPR Sejahtera FLPP dan Serah Terima Kunci yang digelar pada Senin, 29 September 2025.
Acara ini menjadi momentum penting dalam akselerasi Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut hadir langsung dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencapaian program perumahan ini.
Menurutnya, keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras bersama untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Acara tersebut merupakan hasil kerja sama strategis antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), serta para pemangku kepentingan di sektor perumahan.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan penyediaan rumah subsidi dari 220.000 unit menjadi 350.000 unit per tahun, sebagai bagian dari visi pemerintah untuk memberikan hunian yang terjangkau dan layak bagi seluruh lapisan masyarakat.
Rekor Akad Massal KPR Terbesar di Indonesia
Salah satu hal yang membuat acara Akad Massal KPR Sejahtera FLPP kali ini menjadi istimewa adalah jumlah rumah yang diakadkan sekaligus. Anggoro menjelaskan bahwa akad massal yang dilaksanakan hari itu memecahkan rekor sebagai yang terbesar dalam sejarah pelaksanaan akad KPR di Indonesia.
Sebanyak 26.000 unit rumah bagi MBR dilakukan akad secara serentak, dengan metode hibrida yang menggabungkan pertemuan langsung dan daring.
Sebanyak 200 MBR mengikuti akad secara langsung di lokasi utama bersama Presiden Prabowo Subianto, sementara 24.800 MBR lainnya mengikuti proses akad secara daring yang tersebar di 90 titik lokasi perumahan di minimal 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Peran BSI sebagai Mitra Strategis Penyaluran KPR FLPP
Dalam kesempatan tersebut, Anggoro menyampaikan kebanggaannya menjadi bagian dari momen bersejarah ini. Ia menegaskan bahwa kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada BSI untuk menjadi mitra strategis dalam penyaluran KPR Sejahtera FLPP merupakan sebuah amanah besar.
"Ini adalah wujud nyata komitmen BSI sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual yang memberikan akses perumahan sesuai prinsip syariah, mudah, dan menyejahterakan," ujar Anggoro.
Komitmen ini menunjukkan bahwa BSI tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan sosial yang fokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, perbankan, dan pengembang, pelaksanaan akad massal ini diharapkan menjadi dorongan utama dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat Indonesia.
Program ini diharapkan tidak hanya memenuhi target kuantitas, tetapi juga meningkatkan kualitas hunian yang layak dan terjangkau bagi MBR.
Mendorong Akselerasi Program 3 Juta Rumah
Penambahan kuota FLPP yang didapatkan BSI menjadi salah satu bukti bahwa program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah terus berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Melalui penyaluran FLPP, masyarakat yang sebelumnya sulit memperoleh akses pembiayaan rumah kini mendapatkan peluang lebih besar untuk memiliki hunian sendiri dengan skema pembiayaan yang bersifat subsidi dan sesuai prinsip syariah.
Penyaluran KPR FLPP oleh BSI tidak hanya memberikan solusi bagi kebutuhan hunian, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor properti dan konstruksi.
Dengan adanya tambahan kuota, diharapkan lebih banyak rumah dapat terbangun dan masyarakat berpenghasilan rendah dapat segera menikmati manfaat program perumahan yang selama ini menjadi kebutuhan mendesak.
Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil melampaui target penyaluran FLPP di tahun 2025, sehingga mendapatkan tambahan kuota sebesar 5.000 unit rumah.
Dengan realisasi hingga 24 September 2025 yang mencapai 2.919 unit atau 172,6% dari target awal, BSI menunjukkan komitmen dan kapasitasnya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program 3 Juta Rumah.
Acara akad massal KPR Sejahtera FLPP yang melibatkan 26.000 unit rumah menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, BSI, dan pemangku kepentingan lain dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia.
Dengan keberhasilan ini, BSI tidak hanya memperkuat posisinya sebagai bank syariah unggulan, tetapi juga membuktikan peran sosial dan ekonominya dalam memberikan akses pembiayaan perumahan yang mudah, terjangkau, dan sesuai prinsip syariah.