JAKARTA - Popularitas matcha dalam beberapa tahun terakhir meningkat pesat.
Minuman hijau berwarna cerah ini bukan hanya hadir sebagai tren di berbagai kedai kopi modern, tetapi juga dilirik sebagai opsi minuman yang dianggap lebih menenangkan dan menyehatkan. Banyak orang memilih matcha sebagai alternatif kopi, baik untuk menambah energi tanpa efek gelisah berlebih maupun menikmati rasa lembut yang berbeda dari minuman berkafein lainnya.
Di balik tren ini, matcha sebenarnya memiliki sejarah panjang dan nilai budaya yang kuat. Kini, ketika gaya hidup sehat semakin digencarkan, perhatian terhadap manfaat matcha turut meningkat. Minuman ini tidak hanya disukai karena tampilannya yang menarik, tetapi juga karena ragam nutrisi yang dikandungnya.
Tak sedikit pula menu dessert, smoothie, hingga makanan olahan yang mulai menggunakan matcha sebagai bahan utama.
Popularitas matcha dalam beberapa tahun terakhir meningkat pesat.
Matcha adalah bubuk halus yang dibuat dari daun teh hijau Camellia sinensis. Yang membedakannya dari teh hijau biasa adalah metode penanaman. Matcha berasal dari tanaman yang dikembangkan di bawah naungan untuk meningkatkan kadar klorofil dan asam amino, sehingga menghasilkan warna hijau cerah khas yang mudah dikenali.
Tidak hanya itu, seluruh daun teh dalam proses pembuatan matcha digiling hingga menjadi bubuk halus. Cara penyajian ini membuat matcha lebih kaya nutrisi seperti kafein, theanine, vitamin, antioksidan, dan serat. Bubuk matcha kemudian bisa digunakan untuk membuat teh tradisional, latte, smoothie, hingga campuran dessert atau makanan lainnya.
Kaya Nutrisi, Apa Saja Manfaat Matcha?
Matcha dikenal sebagai salah satu sumber antioksidan tinggi, terutama katekin, yang berperan penting dalam melindungi sel dari kerusakan dan membantu menurunkan risiko berbagai penyakit kronis. Kombinasi katekin dan kafein dalam matcha juga sering dikaitkan dengan potensi membantu menjaga berat badan.
Berikut sejumlah manfaat yang dikaitkan dengan konsumsi matcha:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Senyawa yang terdapat dalam matcha mirip dengan yang ditemukan pada teh hijau. Penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
Antioksidan seperti katekin diketahui mampu mengurangi stres oksidatif, menurunkan peradangan, serta membantu menurunkan risiko aterosklerosis, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung lainnya.
2. Meningkatkan Fungsi Otak
Beberapa penelitian berskala kecil menemukan bahwa mengonsumsi matcha dapat meningkatkan perhatian, memori, hingga respons tubuh dalam jangka pendek. Efek ini diduga berasal dari kombinasi kafein dan theanine yang khas pada matcha.
Keduanya bekerja bersama memungkinkan tubuh tetap fokus namun tetap tenang, tanpa memicu rasa gelisah seperti yang kadang terjadi setelah mengonsumsi kopi berlebihan.
3. Melindungi Kesehatan Hati
Antioksidan yang terkandung dalam matcha berpotensi membantu menurunkan risiko penyakit hati. Beberapa analisis menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau berkaitan dengan risiko lebih rendah terhadap kanker hati.
Meski demikian, disarankan untuk menghindari suplemen ekstrak teh hijau karena dapat menimbulkan efek samping pada hati. Pilihan aman adalah mengonsumsi matcha murni berkualitas baik.
4. Perlindungan terhadap Kanker
EGCG, salah satu katekin utama dalam matcha, diketahui mampu membantu mencegah kerusakan DNA dan menghambat pertumbuhan tumor berdasarkan beberapa studi hewan. Walaupun hasilnya terlihat menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia tetap diperlukan untuk memastikan efeknya.
5. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Penelitian menunjukkan bahwa matcha dapat menghambat perkembangan bakteri penyebab plak dan gigi berlubang. Bahkan dalam studi laboratorium, matcha terbukti lebih efektif dalam mengurangi bau mulut dibandingkan permen mint atau permen karet. Manfaat ini membuat matcha menjadi pilihan menarik untuk menjaga kesehatan mulut secara alami.
6. Mengurangi Peradangan dalam Tubuh
Sifat antioksidan pada matcha membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan menurunkan peradangan. Peradangan yang tidak terkendali dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Mengonsumsi matcha secara rutin, dengan catatan tidak ditambah gula atau topping berkalori tinggi, dapat membantu menekan risiko tersebut.
Matcha dalam Konsumsi Harian: Berapa Banyak yang Aman?
Meski memberikan banyak potensi manfaat, mengonsumsi matcha tetap perlu dilakukan dalam batas wajar. Cukup 1–2 cangkir sehari untuk mendapatkan khasiatnya tanpa berisiko menambah konsumsi kafein secara berlebihan.
Matcha dapat menjadi bagian dari rutinitas sehat harian selama dikonsumsi tanpa tambahan gula berlebih atau campuran yang membuat kalorinya meningkat.
Dengan cara penggunaan yang tepat, matcha bisa menjadi pilihan minuman sehat yang memberikan energi lembut, rasa menenangkan, sekaligus berkontribusi pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.