Panettone Italia

Tradisi Panettone Italia: Roti Manis Menghangatkan Suasana Perayaan Natal

Tradisi Panettone Italia: Roti Manis Menghangatkan Suasana Perayaan Natal
Tradisi Panettone Italia: Roti Manis Menghangatkan Suasana Perayaan Natal

JAKARTA - Natal di Italia tidak lengkap tanpa kehadiran panettone. 

Roti manis bertekstur lembut ini bukan sekadar hidangan penutup, melainkan simbol kebersamaan, tradisi, dan perayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Setiap keluarga di Italia utara memiliki cara tersendiri menikmati panettone, dari sarapan ringan hingga hidangan penutup mewah, menjadikannya bagian penting dari suasana Natal.

Panettone berasal dari Milan dan wilayah Italia utara, awalnya merupakan sajian lokal yang kini telah dikenal luas di seluruh Italia bahkan ke berbagai negara. Roti ini terkenal sebagai roti fermentasi dengan aroma khas, tekstur lembut, dan proses pembuatan yang penuh ketelitian.

Popularitas panettone tidak hanya karena rasa manisnya, tetapi juga karena nilai budaya yang melekat di setiap lapisan dan potongan buah manisnya.

Panettone, Ikon Natal dari Milan

Mengutip dari La Cucina Italiana, panettone dikenal sebagai hidangan penutup Natal paling ikonik dari Milan dan kawasan Italia utara. Meskipun awalnya bersifat regional, kini panettone telah merambah seluruh Italia dan dunia. 

Panettone klasik memiliki adonan berwarna kuning cerah, bertekstur halus dan seragam, dengan kismis sultana serta potongan buah kering manisan. Saat dipotong, aroma roti dan citrus langsung menguar, menggugah selera.

Seiring waktu, variasi modern pun muncul di pasaran, mulai dari panettone berisi krim, lapisan cokelat, kastanye, hingga frosting. 

Namun, panettone autentik tetap merupakan adonan ragi dengan kismis dan buah manisan, lembut, moist, dan ringan. Variasi ini membuktikan fleksibilitas roti ini, tetap mempertahankan identitas klasiknya sebagai hidangan Natal yang disukai banyak orang.

Asal-usul Panettone dan Perkembangannya

Menurut All Recipes, meskipun panettone kini dikenal sebagai kue Natal, bagi masyarakat Italia, panettone tetap dianggap roti. Catatan tertulis pertama mengenai panettone ditemukan dalam kamus Italia-Milan tahun 1839. 

Sumber lain menyebutkan panettone telah menjadi khas Lombardy sejak abad ke-19. Buku masak seperti Nuovo cuoco milanese economico karya Giovanni Felice Luraschi (1853) menegaskan akar resep panettone yang kuat di Milan.

Italia memproduksi lebih dari 7.100 ton panettone setiap tahun, dengan sekitar 10 persen diekspor. Nilai budaya dan popularitasnya membuat panettone menjadi kebanggaan nasional. 

Bahkan pada 2005, panettone resmi masuk dalam skema autentikasi di bawah hukum Italia, untuk menjaga keaslian resep dan proses pembuatannya.

Seiring perkembangan industri, produsen panettone mulai memproduksi secara massal pada awal abad ke-20. Dua pembuat roti Milan, Motta dan Alemagna, memulai produksi besar pada 1919, sekaligus menyebarkan tradisi Natal ini ke seluruh Italia. 

Namun, proses pembuatan panettone tetap eksklusif dan dirahasiakan, menjaga kualitas dan rasa khas roti ini.

Proses Pembuatan Panettone yang Teliti

Proses pembuatan panettone memakan waktu hingga tiga hari. Tahap awal dimulai dengan lievito madre atau adonan induk, fermentasi dari air dan tepung yang “diberi makan” berkala. Tujuannya memperkuat ragi alami agar adonan menjadi ringan dan mengembang sempurna.

Hari kedua, adonan diperkaya dengan kuning telur dan mentega untuk warna keemasan dan rasa gurih. Adonan diuleni hingga terbentuk jaringan gluten kuat, kemudian ditambahkan buah manisan dan kismis. 

Suhu dijaga ketat agar fermentasi optimal. Pada malam hari, adonan dibagi, dibentuk dengan teknik pirlatura, dimasukkan ke cetakan, dan dibiarkan mengembang semalaman.

Hari ketiga menjadi tahap akhir. Panettone disayat permukaannya membentuk tanda silang (scarpatura) dan diberi mentega sebelum dipanggang. 

Setelah matang, panettone didinginkan terbalik agar adonan tidak hancur dan isian tersebar merata. Hasil akhirnya adalah panettone dengan tekstur lembut dan aroma citrus yang khas.

Cara Menikmati Panettone ala Italia

Menurut Carluccio's, masyarakat Italia menikmati panettone dengan berbagai cara, tidak hanya saat Natal. Pada pagi hari, sepotong panettone kerap disantap sebagai sarapan bersama espresso atau cappuccino, menciptakan keseimbangan rasa manis dan pahit kopi.

Sebagai hidangan penutup, panettone disajikan setelah makan besar, ditemani mascarpone atau zabaglione. Selain itu, panettone juga cocok dipadukan dengan wine pencuci mulut khas Italia, seperti Moscato d’Asti atau Vin Santo dari Tuscany. 

Tradisi ini menunjukkan bagaimana panettone bukan sekadar roti manis, tetapi bagian dari pengalaman kuliner dan budaya Italia.

Panettone lebih dari sekadar roti Natal. Roti ini menyatukan sejarah, tradisi, dan seni pembuatan yang telah diwariskan selama berabad-abad. 

Dari Milan hingga ke seluruh dunia, panettone tetap menjadi simbol kebersamaan, kehangatan, dan perayaan. Dengan tekstur lembut, isian buah manisan, serta aroma khas citrus, panettone berhasil memadukan cita rasa dan budaya dalam satu gigitan.

Menyajikan panettone di meja Natal bukan hanya soal menikmati hidangan manis, tetapi juga merayakan tradisi dan menikmati kualitas roti klasik yang telah melewati proses panjang dan penuh ketelitian. Roti ikonik ini tetap menjadi favorit di Italia dan dunia, menghadirkan rasa dan kenangan yang tak tergantikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index