Perikanan

Investasi Sektor Kelautan-Perikanan Capai Rp7,82 Triliun Hingga Triwulan Ketiga 2025

Investasi Sektor Kelautan-Perikanan Capai Rp7,82 Triliun Hingga Triwulan Ketiga 2025
Investasi Sektor Kelautan-Perikanan Capai Rp7,82 Triliun Hingga Triwulan Ketiga 2025

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat bahwa investasi pada sektor kelautan dan perikanan hingga triwulan III 2025 mencapai angka Rp7,82 triliun. 

Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Machmud, menyampaikan bahwa capaian ini menunjukkan pertumbuhan investasi yang menjanjikan di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Jadi investasi ini adalah triwulan III, jadi pada triwulan III itu Rp7,82 triliun,” ujar Machmud dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Data yang dirilis KKP menunjukkan bahwa investasi sektor ini tidak hanya menarik dari sisi jumlah, tetapi juga dari segi kualitas dan distribusi sektor usaha. 

Pertumbuhan ini mencerminkan strategi pemerintah untuk memperkuat ekosistem perikanan nasional melalui pembangunan hilirisasi dan pengembangan industri pengolahan.

PMDN dan PMA Dominasi Investasi Sektor Perikanan

Berdasarkan sumber modal, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi tulang punggung investasi sektor kelautan dan perikanan, dengan kontribusi sebesar Rp3,97 triliun. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) turut menyumbang Rp1,98 triliun.

Machmud menjelaskan bahwa investasi ini tersebar di berbagai bidang usaha, mulai dari pengolahan hasil perikanan hingga budidaya.

“Kalau kita lihat banyak untuk investasi itu di bidang usaha pengolahan dan budidaya, misalnya 32 persen di pengolahan, kemudian budidaya, ada juga di pemasaran dan sebagainya,” kata Machmud.

Menurut Machmud, hal ini menandakan bahwa program hilirisasi di sektor perikanan mulai menunjukkan hasil positif. Investasi banyak diarahkan pada usaha pengolahan, penyimpanan dengan cold storage, dan pengembangan rantai pasok sehingga memperkuat ekosistem industri perikanan domestik.

Lokasi dan Asal Investasi yang Menarik

Investasi sektor kelautan dan perikanan hingga triwulan III 2025 tidak merata di seluruh Indonesia. Sebagian besar investasi tertuju pada provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta, sebagai daerah yang memiliki infrastruktur pendukung dan akses pasar yang kuat.

Sementara itu, negara asal PMA yang mendukung investasi sektor ini termasuk Singapura, Tiongkok, dan Korea Selatan. Machmud menekankan bahwa masuknya investasi asing menunjukkan kepercayaan pasar global terhadap potensi sektor kelautan dan perikanan Indonesia. 

Selain modal, PMA juga membawa teknologi dan manajemen modern yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi perikanan nasional.

Program ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mengintegrasikan pembangunan industri kelautan dan perikanan dengan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Proyek Strategis dan Hilirisasi Perikanan

KKP melalui Investment and Business Matching, yang menjadi rangkaian peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas), menarik minat investasi dan kemitraan usaha kelautan dan perikanan senilai Rp1,60 triliun. 

Dalam forum ini, KKP menawarkan 36 proyek senilai Rp3,02 triliun, mulai dari pembangunan industri pengolahan ikan tuna, udang, hingga logistik rantai dingin di Kabupaten Cilacap.

Selain itu, pembangunan pabrik garam industri di Kabupaten Jeneponto, pengolahan hasil perikanan dan pusat logistik rantai dingin di Kawasan Industri Bolok, Nusa Tenggara Timur, serta pembangunan pabrik pengolahan rumput laut berbasis nori di Jawa Barat, menjadi bagian dari upaya hilirisasi sektor perikanan.

Machmud menjelaskan bahwa fokus pada pengolahan dan hilirisasi penting untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan Indonesia. Dengan adanya pengolahan lokal, rantai pasok menjadi lebih efisien, produk lebih mudah disalurkan, dan kualitas terjaga sehingga bersaing di pasar domestik maupun internasional.

Dampak Positif dan Prospek Sektor Perikanan ke Depan

Investasi yang terus meningkat di sektor kelautan dan perikanan diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. 

Machmud menegaskan bahwa sektor perikanan tidak hanya menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir, tetapi juga berperan penting dalam ketahanan pangan nasional.

“Kita berharap investasi ini dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai perikanan global, serta mendorong inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi produksi,” katanya.

KKP juga menekankan bahwa keberlanjutan investasi akan terjaga melalui pengawasan regulasi, dukungan infrastruktur, serta sinergi antara pemerintah, investor domestik, dan investor asing. 

Dengan demikian, proyek-proyek yang telah direncanakan dapat terealisasi dengan optimal, memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian nasional, serta memperkuat industri kelautan dan perikanan di Indonesia.

Secara keseluruhan, capaian investasi Rp7,82 triliun hingga triwulan III 2025 menunjukkan bahwa sektor kelautan dan perikanan Indonesia semakin menarik bagi para investor. 

Strategi pemerintah yang menekankan hilirisasi, pengolahan lokal, dan pengembangan rantai pasok diharapkan mampu mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index