Reindustrialisasi

Reindustrialisasi Dorong Produktivitas Nasional Serta Ciptakan Lapangan Kerja Luas

Reindustrialisasi Dorong Produktivitas Nasional Serta Ciptakan Lapangan Kerja Luas
Reindustrialisasi Dorong Produktivitas Nasional Serta Ciptakan Lapangan Kerja Luas

JAKARTA - Reindustrialisasi kini menjadi fokus pemerintah untuk mendorong produktivitas nasional dan memperkuat perekonomian. 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa intervensi pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan peningkatan produktivitas tidak hanya dalam lingkup perusahaan, tetapi juga lintas sektor industri. Strategi ini dianggap mampu menciptakan lapangan kerja baru sekaligus memperkuat daya saing industri nasional.

“Untuk meningkatkan produktivitas nasional ini industrialisasi menjadi pilihan. Terutama industri manufaktur harus dibangkitkan lagi. Karena itu, Pemerintah melakukan intervensi terutama pada industri menengah untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Menaker Yassierli.

Fokus utama dari reindustrialisasi adalah industri manufaktur, terutama segmen menengah yang berpotensi mendorong peningkatan nilai tambah nasional. Intervensi pemerintah dilakukan melalui pelatihan tenaga kerja, peningkatan skill manajerial, serta dorongan teknologi dan proses produksi yang efisien.

Kolaborasi Kemnaker dan PII untuk Produktivitas dan Inovasi

Acara “Produktif & Inovatif: Membangun Karier, Mencipta Karya, Menginspirasi Negeri” menjadi ajang kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Kegiatan ini digelar di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, dan dihadiri ratusan pelaku industri, akademisi, serta mahasiswa.

Dalam acara ini hadir Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie, Rektor Universitas Indonesia Heri Hermansyah, Rektor ITB Tatacipta Dirgantara, serta berbagai tokoh industri.

Hadir pula Direktur BK Teknik Industri PII Wiza Hidayat yang menekankan pentingnya kolaborasi industri, pendidikan, dan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas nasional.

Beberapa pembicara dari sektor industri antara lain Group CEO Paragon Corp. Herman Subakat, Founder SKHA Consulting Herianto Pribadi, dan CEO Mizan Content & Publishing Group Ali Zaenal Abidin. Mereka berbagi pengalaman mengenai strategi pengembangan industri, inovasi teknologi, dan manajemen produktivitas perusahaan.

Penerapan Kalkulator Produktivitas untuk Mengukur Dampak Intervensi

Kementerian Ketenagakerjaan telah mengembangkan alat bernama Kalkulator Produktivitas, yang digunakan untuk menilai tingkat produktivitas perusahaan sebelum dan sesudah intervensi. Mekanisme ini memungkinkan pemerintah memonitor efektivitas program dan memberikan rekomendasi yang tepat.

“Produktivitas diukur dengan asesmen dan pengukuran produktivitas perusahaan dari sebelum adanya intervensi, berupa konsultansi peningkatan produktivitas. Kemudian diukur lagi dengan kalkulator produktivitas setelah adanya intervensi,” jelas Menaker Yassierli.

Pendekatan ini membantu perusahaan menyesuaikan strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja dan efisiensi proses produksi, sehingga meningkatkan output sekaligus menurunkan biaya operasional. Dengan begitu, dampak reindustrialisasi tidak hanya pada sektor ekonomi makro, tetapi juga pada kesejahteraan tenaga kerja.

Reindustrialisasi Memperkuat Ekonomi dan Lapangan Kerja

Ketua Umum PII Ilham Akbar Habibie menegaskan bahwa reindustrialisasi merupakan kunci memperkuat mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Transformasi industri yang terstruktur akan meningkatkan produktivitas melalui inovasi proses dan teknologi, sekaligus memperluas lapangan kerja bernilai tambah.

“Indonesia Emas 2045 menuntut kita tidak hanya menjadi pasar, tetapi menjadi produsen, menciptakan nilai tambah, memperkuat industri manufaktur, dan membangun rantai pasok yang tangguh. Daya saing juga naik lewat kualitas dan efisiensi biaya,” kata Ilham Habibie.

Selain itu, reindustrialisasi akan meningkatkan kemandirian industri melalui penguatan pemasok lokal, inovasi produk, dan pembangunan industri yang selaras dengan transisi hijau, hemat energi, serta rendah emisi. 

Model industri sirkular ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus menciptakan lapangan kerja yang lebih beragam.

Inovasi dan Efisiensi Kunci Produktivitas Industri

Pakar industri dan teknokrat Mathiyas Thaib menekankan bahwa efisiensi dan produktivitas membutuhkan inovasi yang tidak dibatasi oleh prosedur kaku. Ruang bebas untuk pengembangan ide menjadi sangat penting agar perusahaan mampu menciptakan produk bernilai tinggi dan meningkatkan daya saing.

“Ini memang terkesan seperti revolusi. Tapi itulah yang dibutuhkan kalau mau inovasi yang benar-benar meningkatkan produktivitas,” ujar Mathiyas Thaib.

Dengan inovasi yang berkelanjutan, industri nasional dapat memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mendukung penciptaan lapangan kerja yang lebih luas. 

Strategi ini juga akan mendorong integrasi teknologi modern dan manajemen yang lebih baik, sehingga kontribusi sektor manufaktur terhadap perekonomian nasional semakin signifikan.

Reindustrialisasi menjadi agenda strategis untuk mendorong produktivitas nasional dan lapangan kerja. Melalui kolaborasi pemerintah, pelaku industri, dan akademisi, Indonesia diharapkan mampu memperkuat sektor manufaktur, meningkatkan kemandirian industri, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dengan adanya kalkulator produktivitas, intervensi pemerintah dapat terukur, inovasi di industri dapat berkembang, dan peluang kerja dengan nilai tambah meningkat.

Reindustrialisasi tidak hanya fokus pada peningkatan output, tetapi juga menciptakan ekosistem industri yang efisien, kompetitif, dan berkelanjutan, selaras dengan target Indonesia Emas 2045.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index