Harbolnas 2025

Target Transaksi Harbolnas 2025 Capai Rp 35 Triliun untuk Produk UMKM

Target Transaksi Harbolnas 2025 Capai Rp 35 Triliun untuk Produk UMKM
Target Transaksi Harbolnas 2025 Capai Rp 35 Triliun untuk Produk UMKM

JAKARTA - Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 kembali digelar dengan target ambisius, yakni mencapai transaksi senilai Rp 35 triliun selama periode 10–16 Desember 2025. 

Tahun ini, fokus utama kampanye tidak hanya sekadar mendorong transaksi, tetapi juga diarahkan pada peningkatan pembelian produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menekankan bahwa mendorong UMKM menjadi prioritas karena sektor ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan memperluas pemerataan ekonomi di tingkat lokal.

“Harbolnas kali ini menekankan produk lokal agar masyarakat semakin terdorong untuk membeli buatan Indonesia,” ujar Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Politik Kemkomdigi, Arnanto Nurprabowo.

Koordinasi Pemerintah dan Asosiasi E-Commerce

Untuk memastikan pelaksanaan Harbolnas 2025 berjalan optimal, Kemkomdigi bekerja sama dengan Asosiasi Ecommerce Indonesia (idEA) memperkuat koordinasi. 

Selain mengatur jadwal dan kampanye promosi, koordinasi ini juga mencakup penyebaran informasi kepada masyarakat agar seluruh proses belanja daring dapat berjalan lancar dan aman.

“Kami bersama idEA melakukan rapat koordinasi untuk menyosialisasikan dan mempublikasikan pelaksanaan Harbolnas yang dimulai pada tanggal 10–16 Desember,” terang Arnanto.

Pendekatan koordinatif ini diharapkan memaksimalkan partisipasi UMKM sekaligus memastikan ekosistem belanja daring tetap kondusif bagi konsumen dan pelaku usaha.

Program Pendukung untuk UMKM

Pemerintah menyiapkan berbagai program pendukung guna meningkatkan partisipasi UMKM dalam Harbolnas 2025. Beberapa inisiatif yang disiapkan meliputi kampanye belanja produk dalam negeri, program Every Purchase Is Cheap (EPIC Sale), serta promo potongan harga untuk layanan transportasi.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong transaksi produk lokal sekaligus memanfaatkan momentum belanja akhir tahun. Ketua Umum idEA, Hilmi Adrianto, menyambut positif dukungan pemerintah tersebut.

“Harbolnas 2025 memberikan ruang promosi yang lebih besar bagi produk buatan dalam negeri. Kami memberikan promosi lebih besar bagi produk lokal selama enam hari periode utama,” kata Hilmi.

Dengan adanya insentif ini, pemerintah berharap minat masyarakat untuk memilih produk lokal akan meningkat signifikan.

Transformasi Digital dan Pertumbuhan Ekonomi

Transformasi digital menjadi konteks penting dalam pelaksanaan Harbolnas 2025. Indonesia tengah memasuki fase percepatan ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai US$ 360 miliar pada 2030, naik dari sekitar US$ 90 miliar pada 2024.

Ekosistem digital yang kuat menjadi faktor pendukung utama bagi UMKM agar dapat meningkatkan penetrasi pasar dan daya saing produk. Dengan pemanfaatan platform e-commerce, UMKM dapat menjangkau konsumen lebih luas, mengurangi biaya distribusi, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, sektor keuangan digital juga ikut berperan penting. Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) memperkuat ekosistem pembayaran digital di Indonesia. 

Bank Indonesia mencatat jumlah pengguna QRIS mencapai 57 juta pada semester I-2025, dengan 39,3 juta merchant, di mana 93,16% merupakan pelaku UMKM.

Dengan dukungan pembayaran digital yang mudah dan aman, transaksi Harbolnas 2025 diharapkan dapat meningkat pesat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara menyeluruh.

Optimisme dan Harapan pada Harbolnas 2025

Harbolnas 2025 menjadi momen penting bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, pelaku e-commerce, maupun UMKM. Keterlibatan berbagai pihak diharapkan mampu mendorong kesuksesan kampanye dan menstimulasi ekonomi lokal.

Fokus pada produk UMKM sekaligus didukung ekosistem digital dan program insentif diharapkan menciptakan efek berganda: meningkatkan transaksi nasional, memperkuat daya saing UMKM, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih memilih produk lokal.

“Kami berharap momentum ini dapat meningkatkan transaksi sekaligus menjadi pemacu bagi UMKM agar terus berkembang dan berinovasi,” ujar Hilmi Adrianto.

Selain itu, pengalaman belanja yang aman dan nyaman, didukung promo menarik dan sistem pembayaran digital, akan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Harbolnas 2025.

Dengan strategi yang terintegrasi antara pemerintah, asosiasi e-commerce, dan UMKM, Harbolnas 2025 bukan sekadar ajang belanja daring, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia dan menumbuhkan ekosistem UMKM yang tangguh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index