JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah strategis untuk mempererat hubungan diplomatik Indonesia-Brasil.
Salah satunya adalah menjadikan bahasa Portugis sebagai salah satu prioritas dalam kurikulum pendidikan nasional.
Keputusan ini disampaikan Prabowo saat menerima kunjungan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Kepresidenan.
Keputusan ini menegaskan bahwa pengajaran bahasa Portugis bukan sekadar pelajaran tambahan, tetapi juga sarana memperkuat hubungan bilateral dan diplomasi antara kedua negara.
“Dan karena pentingnya hubungan ini, saya sudah putuskan bahwa bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas di pendidikan kita karena kita ingin hubungan ini lebih baik,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Langkah ini diambil untuk membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, teknologi, pertanian, pertahanan, hingga energi.
Bahasa Portugis diharapkan menjadi jembatan komunikasi dan diplomasi yang mempermudah interaksi resmi maupun sosial antara Indonesia dan Brasil.
Kerja Sama Strategis di Berbagai Bidang
Selain pengajaran bahasa, sejumlah kerja sama bilateral juga disepakati saat kunjungan Presiden Brasil ke Jakarta. Di bidang perdagangan, kedua negara tengah merundingkan ratifikasi Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Prabowo menekankan, kerja sama ini akan meningkatkan posisi ekonomi Indonesia di pasar global dan membuka peluang investasi yang lebih besar.
“Di bidang teknologi kita saling akan belajar. Di bidang pertanian mereka sangat maju. Kita juga ingin berhubungan dengan baik di bidang itu,” ujar Prabowo.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Brasil tidak hanya berfokus pada politik, tetapi juga aspek pembangunan dan transfer pengetahuan.
Sektor pertahanan menjadi perhatian penting. Brasil memiliki industri pertahanan yang maju, dan Indonesia sudah menggunakan beberapa alat pertahanan buatan Brasil.
“Kita sudah punya defense cooperation agreement dengan Brasil, dan ini dalam rangka ratifikasi. Tadi saya sebut di bidang energi juga kita sepakat. Tadi kita tanda tangan kesepakatan di bidang energi yang cukup signifikan antara PLN dan juga dengan swasta,” tambah Prabowo.
Keputusan ini menunjukkan bahwa bahasa Portugis bukan hanya instrumen pendidikan, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan hubungan komprehensif di bidang ekonomi, teknologi, pertahanan, dan energi.
Alasan Bahasa Portugis Masuk Kurikulum
Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa keputusan bahasa Portugis masuk kurikulum sejalan dengan upaya Presiden Prabowo membangun hubungan spesial atau new special relationship dengan Brasil.
“Tadi juga Pak Presiden mengatakan bahwa beliau akan membentuk suatu hubungan yang beliau sebut new special relationship antara Indonesia dengan Brasil,” ujar Sugiono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Sugiono menekankan bahwa komunikasi yang lancar menjadi kunci utama untuk memperkuat kerja sama bilateral.
Dengan pembelajaran bahasa Portugis, diharapkan komunikasi antara Indonesia dan Brasil akan lebih efektif, mendukung diplomasi, dan memperkuat kerja sama ekonomi di masa depan.
“Prabowo meminta agar bahasa Portugis diajarkan, supaya memudahkan kerja sama antara kedua negara,” jelas Sugiono.
Respons DPR dan Kajian Strategis
Keputusan ini menarik perhatian Parlemen Indonesia. Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meminta pemerintah melakukan kajian matang sebelum implementasi kebijakan.
Hetifah menyatakan bahwa memperkaya kompetensi bahasa asing peserta didik perlu didukung, tetapi harus disertai perencanaan yang matang dan pertimbangan strategis.
“Kami tentu menyambut baik setiap upaya pemerintah dalam memperkaya kompetensi bahasa asing peserta didik Indonesia,” kata Hetifah.
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani juga menekankan pentingnya perencanaan yang cermat. Kajian perlu mempertimbangkan relevansi kerja sama dengan negara-negara berbahasa Portugis lain seperti Portugal dan Timor Leste.
Menurutnya, strategi pengajaran bahasa asing harus selaras dengan kepentingan diplomasi, ekonomi, dan budaya Indonesia.
Tugas Kementerian Pendidikan
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti diminta segera menindaklanjuti keputusan Presiden. Lalu menekankan perlunya penerjemahan keputusan Presiden ke dalam kebijakan yang bisa diterapkan di sekolah.
“Mendikbud dan Mendikdasmen harus segera menerjemahkan keputusan Presiden tersebut agar bisa segera diterapkan di sekolah-sekolah,” ujar Lalu.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjadikan bahasa Portugis sebagai sarana diplomasi pendidikan sekaligus memperkuat hubungan internasional dengan Brasil.
Manfaat Strategis Penguasaan Bahasa Portugis
Pembelajaran bahasa Portugis di sekolah-sekolah Indonesia dipandang sebagai langkah strategis. Selain mempermudah komunikasi bilateral, bahasa ini memungkinkan kerja sama di berbagai sektor seperti perdagangan, teknologi, pertanian, dan pertahanan.
Kemampuan bahasa Portugis diharapkan memberi keuntungan kompetitif bagi generasi muda Indonesia, membuka peluang pertukaran pelajar, penelitian, dan kolaborasi akademik dengan negara-negara berbahasa Portugis.
Pendidikan bahasa asing ini juga memperkuat kapasitas diplomasi, menjadikan generasi muda lebih siap menghadapi dinamika global.
Membangun Hubungan Spesial Indonesia-Brasil
Presiden Prabowo menegaskan bahwa bahasa Portugis bukan sekadar simbolik, melainkan strategi membangun hubungan bilateral yang lebih mendalam. Hubungan ini diharapkan membuka peluang kerja sama lebih luas, termasuk di bidang ekonomi, energi, teknologi, dan pertahanan.
Keputusan ini menjadi sinyal bagi komunitas internasional bahwa Indonesia serius memperkuat kemitraan strategis dengan Brasil. Bahasa Portugis berfungsi sebagai jembatan diplomasi dan sarana mempererat hubungan antarnegara.
Keputusan Presiden Prabowo menjadikan bahasa Portugis prioritas dalam kurikulum menandai era baru hubungan Indonesia-Brasil.
Pembelajaran bahasa ini diharapkan mempermudah komunikasi diplomatik, memperkuat kerja sama ekonomi, dan meningkatkan interaksi budaya.
Dukungan DPR, kajian mendalam, dan penerjemahan kebijakan ke sekolah-sekolah memastikan implementasi tepat sasaran. Langkah ini mencerminkan visi Indonesia membangun kemitraan strategis global melalui pendidikan dan diplomasi.
Bahasa Portugis bukan hanya mata pelajaran, tetapi simbol hubungan spesial dengan Brasil dan jembatan kerja sama strategis yang mencakup perdagangan, pertahanan, teknologi, dan energi.
Kebijakan ini menekankan bahwa pendidikan, bahasa, dan diplomasi saling terkait dalam membangun hubungan internasional yang berkelanjutan.