Wings Air Respon Surat Gubernur Aceh Buka Rute Kualanamu-Takengon

Minggu, 14 Desember 2025 | 11:04:26 WIB
Wings Air Respon Surat Gubernur Aceh Buka Rute Kualanamu-Takengon

JAKARTA - Setelah sekian lama rute Kualanamu, Sumatera Utara, menuju Takengon, Aceh Tengah tidak dilayani, maskapai Wings Air siap membuka layanan penerbangan kembali mulai 15 Desember 2025.

Keputusan ini muncul sebagai respons atas surat resmi Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, kepada Menteri Perhubungan. Penerbangan ini akan menggunakan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 penumpang.

Pembukaan rute ini memiliki nilai strategis tinggi karena Tanah Gayo sebelumnya mengalami keterisolasian akibat bencana banjir dan longsor.

Dengan adanya akses udara, distribusi bantuan, mobilisasi relawan, dan evakuasi penduduk terdampak dapat berlangsung lebih cepat dan efisien. Situasi ini menunjukkan pentingnya konektivitas udara sebagai jalur vital, terutama ketika akses darat terganggu.

Selain itu, keberadaan rute ini juga diharapkan mendorong pemulihan sosial dan ekonomi wilayah. Warga dapat lebih mudah melakukan perjalanan untuk keperluan sehari-hari, pekerjaan, atau mendukung aktivitas bantuan kemanusiaan.

Sebagai langkah awal, penerbangan ini dijadwalkan reguler setiap hari untuk melayani masyarakat lokal.

Surat Gubernur Aceh dan Tindak Lanjut Kemenhub

Permohonan Gubernur Aceh disampaikan melalui surat resmi tertanggal 6 Desember 2025 kepada Menteri Perhubungan. Dalam surat tersebut, Mualem menekankan pentingnya pembukaan akses udara guna memperlancar distribusi logistik, relawan, dan proses evakuasi di wilayah yang terdampak bencana.

Menindaklanjuti hal ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara meminta maskapai untuk meningkatkan kapasitas penerbangan.

Penambahan layanan ini bisa dilakukan melalui pembukaan rute baru atau peningkatan frekuensi penerbangan yang sudah ada.

Salah satu rute yang menjadi prioritas utama adalah Medan–Takengon karena jalur darat ke Takengon masih mengalami gangguan di beberapa titik, sehingga menghambat akses logistik dan mobilitas warga.

Respons cepat maskapai menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan operator swasta dalam menjaga pelayanan transportasi.

Wings Air menjadi maskapai pertama yang menindaklanjuti permintaan ini, sementara Susi Air juga menawarkan opsi tambahan pada akhir bulan Desember untuk menjaga fleksibilitas dan stabilitas tarif.

Jadwal dan Operasional Penerbangan

Penerbangan Medan–Takengon menggunakan pesawat ATR 72 yang berkapasitas 72 penumpang. Penerbangan dijadwalkan berangkat dari Bandara Kualanamu pukul 08.40 WIB dan tiba di Takengon pukul 09.40 WIB. Layanan reguler ini memungkinkan mobilisasi penumpang dan distribusi bantuan lebih cepat dan aman.

Penerbangan sebaliknya dari Takengon ke Medan juga dijadwalkan secara rutin, sehingga mendukung perjalanan dua arah untuk keperluan pribadi, bisnis, atau kemanusiaan. Dengan adanya layanan ini, akses ke wilayah tengah Aceh yang sebelumnya sulit dijangkau menjadi lebih mudah.

Selain jadwal utama, Wings Air juga menyiapkan penerbangan tambahan jika permintaan meningkat, terutama menjelang libur akhir tahun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan memastikan layanan tetap optimal, aman, dan nyaman bagi seluruh penumpang.

Harga Tiket dan Pilihan Maskapai

Harga tiket penerbangan Medan–Takengon melalui Wings Air bervariasi sepanjang Desember 2025. Berdasarkan pantauan di traveloka.com pada 13 Desember 2025 pukul 15.37 WIB, tarifnya mulai dari Rp1.249.000 hingga Rp1.407.700 per orang tergantung tanggal keberangkatan.

Menariknya, mulai 22 hingga 25 Desember 2025, harga tiket turun signifikan menjadi Rp898.000 per orang. Penurunan ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar tarif tetap wajar, terutama untuk mendukung misi kemanusiaan.

Kehadiran lebih dari satu maskapai di rute ini juga menjaga persaingan sehat dan memberi opsi bagi penumpang.

Susi Air turut melayani rute Medan–Takengon dengan tarif Rp898.000 per orang untuk penerbangan pada 25–31 Desember 2025.

Kolaborasi antara Wings Air dan Susi Air tidak hanya memberikan alternatif jadwal, tetapi juga membantu menstabilkan harga tiket dan memastikan ketersediaan kursi bagi penumpang yang membutuhkan perjalanan darurat atau kemanusiaan.

Dengan adanya dua maskapai, masyarakat dapat menyesuaikan pilihan penerbangan sesuai jadwal dan anggaran, serta tetap memperoleh pelayanan yang aman dan nyaman.

Fleksibilitas ini sangat penting, terutama bagi warga yang bergantung pada transportasi udara untuk kebutuhan logistik dan pemulihan pascabencana.

Dampak dan Harapan Bagi Wilayah Terdampak Bencana

Pembukaan jalur udara Kualanamu–Takengon diharapkan mempercepat mobilisasi bantuan dan pemulihan wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh Tengah. Jalur ini memungkinkan distribusi logistik, pengiriman relawan, dan evakuasi warga terdampak bencana berlangsung lebih cepat dan efektif.

Kehadiran layanan ini juga mendorong aktivitas ekonomi lokal, karena akses yang lebih mudah memungkinkan perdagangan, perjalanan bisnis, dan mobilitas penduduk berjalan lancar. Masyarakat yang sebelumnya terisolir dapat kembali terhubung dengan pusat kota dan wilayah lainnya.

Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan maskapai swasta membuktikan efektivitas kolaborasi dalam menghadirkan solusi transportasi darurat.

Ke depannya, rute ini diharapkan tetap beroperasi secara stabil dan menjadi model bagi pembukaan layanan udara di wilayah lain yang mengalami keterisolasian akibat bencana.

Wings Air memastikan seluruh operasional penerbangan berjalan optimal dengan mengedepankan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bagi seluruh penumpang.

Dengan demikian, rute Medan–Takengon bukan hanya menjadi jalur transportasi, tetapi juga sarana penting dalam mendukung kegiatan kemanusiaan dan pemulihan sosial-ekonomi Aceh Tengah.

Dengan dibukanya rute ini, masyarakat Aceh Tengah memiliki akses udara yang aman, cepat, dan terjangkau. Wings Air dan Susi Air bekerja sama untuk memastikan kebutuhan mobilitas, distribusi bantuan, dan perjalanan pribadi terpenuhi dengan baik.

Keputusan ini menjadi bukti pentingnya koordinasi antara pemerintah dan maskapai dalam menghadirkan solusi transportasi yang efektif di wilayah yang terdampak bencana.

Terkini